0

[59] Ceritanya Gulana


Sahabatku,
” Bila engkau dilanda gulana, maka goreskan ia dihamparan pasir maya agar segera sirna disapu angin safa.
Namun jika bahagia yang kau rasa maka pahatlah di batu karang agar ia mengharu sukma”
___dua kalimat ini kutipan dari renungan dan kisah inspiratif ^^

Sahabat, hidup ini laksana benda 2 sisi, semua ada dalam 1 paket. Baik-buruk, muda-tua, senang-sedih, miskin-kaya, tinggi-rendah, dan lain2 banyak kosakata yang punya antonim. Intinya antara positif vs negatif. Antonim yang tak jarang membuat kesenjangan yang signifikan. Mirip suatu variasi dalam ruang sampel, jika semuanya rasa adalah manis tak akan ada rasa masam. Karena itulah rasa manis menjadi special karna ada rasa masam. Saling melengkapi. Ketika kita dapatkan satu event (*baca:kejadian) positif yang terjadi dalam satu ruang sampel itu, mari kita gandakan, mari kita anak pinakkan event positif itu. Cari sebanyak-banyaknya sinonimnya. Semakin mudah kita dapat menemukan sinonimnya, berarti semakin tulus hati kita dalam memaknai kehidupan. Karena pada dasarnya, manis-pahit hidup itu tergantung bagaimana kita merasakannya.(*baca juga tulisan di blog ini yang berjudul “karena hidup layaknya coklat”)^^

Mulai dari paragraf ini, akan ku tuliskan sedikit tentang kisahku. Aku memang cenderung mempunyai karakter yang kekanak-kanakan. Entahlah, mungkin porsiku dalam menggunakan otak kanan terlalu berlebih. Sampai2 aku pun seriiing malas membaca buku dari depan, kecuali memang suatu keharusan untuk dibaca dari depan. Kalau tak wajib, aku lebih suka membaca dari tengah atau dari belakang. Lebih tepatnya aku melakukan sesuatu secara GLBB bukan GLB. Dalam pejaran fisika SMP dulu, pak guru bilang GLBB adalah Gerak Lurus Berubah Beraturan.(*GLB tentunya Gerak Lurus Beraturan)

Barangkali efek dari otak kanan tadi. Dalam hidupku, aku senang berpetualang. Entah dalam sadar, ataupun tidur. Yaaah menurutku inilah serunya ketika berpetualang di negeri mimpi, kadang tak logis dan aneh jika dipandang secara logika. Bunga tidur. Begitu sebagian orang menyebutnya. Bisa dibilang jaraaaaaang banget aku tidur tanpa mimpi. Mimpi2 itu bervariasi, Alhamdulillah jarang aku mimpi seram atau buruk. Sebagian besar adalah petualangan atau pengalaman baru.

Akan aku ceritakan sinopsis dari salah satu mimpiku^^.Pernah suatu ketika aku bermimpi berjalan2 bersama teman2. Settingnya di negeri Yahudi. Kami berpetualang dan diamanahkan untuk mencari dimana letak syurga Firdaus. Hooo, dalam suasana itu aku merasakan bagaimana membingungkannya jawaban dari orang2 Yahudi itu. Ketika di perjalanan, kami bertanya pada salah satu penduduk dimana letak syurga Firdaus itu, dia menunjuk ke arah A. Beberapa langkah lagi bertemu dengan penduduk lain, dan dia menunjuk ke arah yang berbeda dari jawaban penduduk pertama tadi. Begitu seterusnya. Jawaban yang mereka berikan sebagian besar ngotot, dan kalau ditanya alasan selalu berbelit. Ditanya bagaimana bentuk atau cirinya, jawabannya muter2 dan gak jelas, begitu seterusnya berulang dari orang2 yang kami tanya. Hoooo itu hanya salah satu dari banyak cerita di bunga tidurku^^. Aneh memang, tapi bagiku penuh isyarat 😀

Namun, pagi ini sedikit berbeda. Aku bangun dengan sedikit rasa cemas. Petualangan dalam tidurku semalam aku seperti berperan menjadi detektif, ohh tidak, lebih tepatnya aku menjadi tokoh yang terancam akan sesuatu. Mungkin efek dari ada beberapa pesan singkat aneh2 dari nomor t*ree yang gak ku kenal, sms yang aku terima akhir2 ini di dunia nyata. Entahlah, apa maksud orang yang meng-sms ku itu. Semoga saja memang dia hanya salah nomor. Mencoba untuk tetap stay cool, begitu kata salah satu rekanku di dunia nyata. Temanku juga bilang, lebih banyak hal yang lebih penting untuk dipikirkan. Itulah arti teman, rekan, sahabat, ataupun saudara. Membuat kita tak merasa sendiri dalam menghadapi suatu persoalan. Membantu kita mencari antonim apabila kita menemui event begatif dari suatu ruang sampel. Dan membantu kita mencari sinonim apabila kita menemui event positif, seperti perbuatan kloning akan event positif, hee. Baiklah, never mind dengan sms-sms itu. Jika sms itu membuat diri ini gulana, mari mencoba praktik seperti paragraph paling awal, “mari goreskan gulana itu di hamparan pasir maya, agar segera sirna disapu angin safa

Semangaaat^^

2

[47] Cermin bukan kaca


“Jangan bercermin pada cermin yang retak”

Tanya kenapa?

Bayangannya menipu. Membuat yang lurus jadi bengkok, yang bengkok terkesan lurus. Bahkan hasil cerminannya kadang bertumpuk2 tak beraturan. Walaupun ada juga yang bilang itulah seni^^. Akan jadi seni yang molek, jika pas pada tempatnya dan sesuai dengan kondisinya. Misal saja, kombinasi cermin retak bisa jadi penghias ruangan yang elegan kalau diberdayakan oleh tangan2 ahli.

Tentu tak pas manakala kita bercermin pada cermin yang retak terkait hal yang pokok. Bayangannya menipu, membuat yang wajib jadi sunnah, yang benar terkesan aneh. Bahkan cerminannya kadang berbenturan kacau. Dan dalam hal ini tak boleh kita bilang “seni”.

Ingatlah kawan : “kalau perihal muamalah, jika gak ada dalil, selama gak ada larangan, boleh dilakukan. Kalau perihal ibadah, jika gak ada dalil, brati bid’ah.”

Pertanyaannya, cermin yang mana yang harus kita pakai? Menurut Ibnu Tamiyah, yang layak dijadikan cermin adalah:

  1. Para Nabi
  2. Sidiqin ( pada sahabat Nabi, yang satu persatu telah dijanjikan masuk syurga)
  3. Syuhada
  4. Solihin

Coba kelas praktikum yaaa : Ambil uang lembaran 20ribuan, satu lembar aja. Kita coba cerminkan uang itu pada cermin kita. Bolak-balik, amati dengan seksama, sampai kita tahu detail wujud uang kita. Lantas bawa uang kita itu ke mall, serasa jadi menyusut nilai riil uang 20ribuan kita tadi. Serasa kurang bernilai. Intinya kurang banyak laah, kalau kita ke mall cuma bawa uang 20 ribu bae. Kemudian kita coba bawa uang kita ke masjid, dekatkan pada kotak infaq. Tak jarang yang merasa uang itu bernilai begitu besar. Kesannya uang 20 ribuan itu serasa terlalu besar untuk dimasukkan kotak infaq. Padahal kalau kita cerminkan ulang bentuk uangnya sama seperti semula. Dan semoga kita tidak tergolong orang yang seperti dalam kelas praktikum tadi, tapi kebalikannya. Subhanallah^^.

Beraaat ya kesannya bahas cermin^^. Mari kita rileks bae. Kalau kau merasa gundah, sebel, tak suka akan hari ini, banyak masalah, atau apalaah. Ambilah cermin, lantas kau pandang raut mukamu di cermin. Jelek kan^V. Kemudian tersenyumlah, pandangi wajah manis di depanmu. Wajah polos dengan senyuman termanisnya.

Kalau kau merasa sepi, kalau kau merasa sedih. Cobalah mencari semangat dan motivasi dari duplikat maya mu itu. Berinteraksi dengan cermin, pandang ia, dan tersenyumlah dengan manis, maka ia pun akan tersenyum manis untukmu, semanis senyumanmu yang kau berikan untuknya.

Kawan, tak selamanya hidup itu mulus. Ada kalanya ia beriak. Bahkan tak jarang ombak bergulung2 datang. Tapi percayalah, kita bisa melalui itu semua apabila kita masih mau bercermin. Memperbaiki kesalahan2 kita. Jangan biarkan cermin kita bernoda, dan bertambah noda. Tapi mari kita bersihkan apabila ia bernoda. Agar kita akan tetap selalu melihat wajah maya dengan senyuman termanisnya itu.

Cermin itu beda sama kaca lhooo. So, mari kita nyermin dan berinteraksi dengan wajah manis berseri-seri itu. Bukan ngaca dengan wajah berkaca-kaca^^.