[188] Suwiran Hati


image

Ibarat kaca pecah, ia terserak berkeping-keping menjadi potongan yg lebih kecil, hingga tak terhitung berapa jumlahnya.

Kini ia telah kalah untuk kesekian kalinya. Hatinya perih, sakit, kecewa, entahlah. Pantas dan layakkah ia merasakan rasa ini?

Merasa dibohongi oleh orang yang sangat ia percaya dalam hidupnya. Untuk kesekian kalinya. Dan kini ia menyerah. Ia kalah. Kaca di hatinya terlanjur pecah berkeping. Meskipun kini, kaca itu telah kembali menyatu dengan balutan double-tip yang rapuh, untuk kesekian kalinya. Yang juga siap terhempas kembali dengan mudahnya.

Duhai engkau, betapa sulitkan untuk mengungkapkan apa adanya. Sesulit apapun, semua akan lebih baik didiskusikan di awal waktu. Bukankah seberapa tinggi rasa ketakutan untuk mengungkapkan kepadanya, seberapa tinggi rasa takut yang engkau tumpuk itu menunjukkan seberapa tinggi rasa ketidakpercayaanmu pada dirinya? Karena double tip tak kan mampu merekatkan serpihan hatinya seperti sedia kala.

_reminder_

Tinggalkan komentar