0

[158] Jurus Mengelola Cemburu


Berkaitan dengan postingan saya sebelumnya tentang Cemburu itu Perintah Allah, maka di sini akan saya paparkan terkait Jurus Mengelola Cemburu. Barangkali ada banyak lagi jurus yang bisa meredam api cemburu, yang tidak tertulis di tulisan saya ini, berkaitan dengan keterbatasan ilmu yang saya miliki.

Rasa cemburu (ghirah) adalah fitrah yang Allah tanamkan dalam hati orang yang beriman untuk menjaga martabat keimanan dan kehormatan dirinya. Rasa cemburu (ghirah) yang kita rasakan adalah bukti cinta kepada suami dan perkara normal bagi seorang wanita. Namun, rasa cemburu yang awalnya mulia bisa berubah menjadi hina bagi pelakunya jika direalisasikan dengan menzalimi diri sendiri atau orang lain. Rasa cemburu yang awalnya mulia bisa berubah menjadi hina bagi pelakunya jika direalisasikan dengan menzalimi diri sendiri atau orang lain. Jadi bagaimana agar cemburu kita di ridhai Allah?

  1. Jangan terlalu berprasangka buruk kepada pasangan. Karena dapat membuat diri kita berada dalam dunia khayalan, suamiku sedang apa ya, dengan siapa ya, jangan-jangan suamiku sering komunikasi dengan si fulana, jangan-jangan suamiku pernah makan siang dengan fulana, dll. Hindari berprasangka buruk, karena Allah sesuai prasangka hamba-Nya. Dan prasangka buruk itu sebagian besar datang dari iblis. Percayalah! Jika prasangka kita baik kepada pada Allah dan suami, kebaikan pull ah yang akan terjadi. Namun, jika kita berprasangka negative, artinya kita sudah tertimpa musibah, sebelum datangnya musibah. Jodoh ini adalah takdir baik dari Allah, maka jangan pernah sangsikan akan datangnya kebaikan jika sudah ikhlas menerima takdir-takdir-Nya.
  2. Jangan mencoba untuk membuka ruang. Suami/istri jangan melakukan perbuatan yang mengundang cemburu pasangannya, baik dengan komunikasi verbal atau pun yang lain. Saudariku, jangan pernah menceritakan kecantikan wanita lain kepada suamimu. Karena hal itu sangat dilarang oleh Rosulullah. Sifat laki-laki tentu berbeda-beda, dan bisa jadi apabila kita menceritakan kecantikan wanita lain akan mengakibatkan sang suami terbayang lebih dari yang istri ceritakan. Begitu juga sebaliknya, janganlah seorang suami memuji wanita lain di depan istrinya, ini sangat-sangat dilarang oleh Rosulullah. Perlu koreksi diri, jangan sampai diri sendirilah yang telah membuka ruang.
  3. Menjadi pribadi yang lebih memahami dan percaya terhadap pasangan. Seperti yang telah dikupas di awal bahwa suami pun akan merasa risih ketika diperlakukan layaknya ‘anak kecil’. Letakkan kepercayaan pada suami, dan jangan alih tugas malaikat. Namun, jangan juga terlalu berlaku cuek, berusaha menjadi pribadi yang lebih memahami pasangan. Belajar untuk memperhatikan, jangan terus-terusan ingin diperhatikan.
  4. Banyak berinteraksi dengan Al Qur’an, dengan tilawah, menghafal, mentadabburi, dll.
  5. Redam api cemburu dan amarah dengan memohon perlindungan Allah (berta’awwudz) sehingga tertutup pintu setan untuk memasukkan rasa was-was dalam pikiran dan hati kita. Alihkan pikiran kepada ketaatan dan kebajikan yang mendatangkan manfaat.
  6. Yakin bahwa semua benda adalah milik Allah. Suami adalah amanah istri, sang istri adalah amanah suami. Apabila kita hendak cemburu berlebihan pun, kita tidak ada kuasa terhadap diri kita sendiri. Misalkan kita sebagai wanita sering berpikir kalau kita akan sangat cemburu apabila suami kita diambil oleh orang lain, tapi kita tidak pernah berpikir bagaimana kalau Allah yang ambil? Jadi semasa kita meminjam hak-hak Allah, kita jaga adab meminjam ini baik-baik. Kalau hendak cemburu boleh, asal jangan berlebihan. Semoga kita bisa mengelola cemburu dengan baik, sehingga cemburu itu menjadi cemburu yang disukai Allah, bukan cemburu yang dibenci oleh Allah.

Ada juga postingan Obat cemburu di sini.

Semoga bermanfaat untuk Saudariku semuanya 🙂

Tulisan saya ini diambil dari berbagai sumber, ada yang dari video, ada yang dari tulisan guru ngaji, dan tentunya semua atas izin Allah.

1

[157] Cemburu Itu Perintah Allah


Cemburu itu Fitrah

Ketika seseorang menikah, maka Allah akan hadirkan perasaan ‘cemburu’, yang sebenarnya rasa cemburu ini adalah rasa memiliki, rasa kepunyaan, rasa disayangi. Yaa, perasaan cemburu adalah fitrah dari Allah. Karena cemburu adalah nikmat dalam hidup berumahtangga, dan rasa cemburu itu adalah hadiah yang diberikan oleh Allah. Jadi, tugas kita adalah merawat rasa cemburu itu, jangan sampai Allah mencabut hadiah itu dari diri kita. Maksudnya bagaimana? Adalah fitrah yang diberikan oleh Allah ketika hati kita merasa cemburu saat melihat suami berduaan dengan wanita lain. Kalau rasa cemburu telah dicabut dari diri kita, artinya hadiah dari Allah berupa cemburu itu sudah diambil oleh Allah, maka kita tidak akan peduli lagi tentang apa yang suami kita lakukan, terserah suamiku hendak berduaan dengan wanita mana, hendak berpegangan dengan siapa. Jadi, cemburu itu adalah perintah dari Allah. Jadi tidak boleh suka-suka kita, “aku memilih untuk tidak cemburu”, tidak seperti itu. Karena cemburu adalah perintah Allah.

Sa’ad bin Ubadah ra berkata: “Seandainya aku melihat seorang pria bersama istriku, niscaya aku akan menebas pria itu dengan pedang.” Rosulullah Shalallahu’alaihiwasallam bersabda: “Apakah kalian merasa heran dengan cemburunya Sa`ad? Sungguh aku lebih cemburu daripada Sa`ad dan Allah lebih cemburu daripadaku” (HR Bukhari Muslim).

Saudariku yang dirahmati Allah, dalam hadits tersebut dikisahkan ketika Sa’ad mengatakan bahwa apabila ia melihat seorang pria sedang bersama istrinya, maka Sa’ad akan menebas pria itu dengan pedang. Hingga sampailah berita itu kepada Rosulullah, kemudian Rosulullah Shalallahu’alaihiwasallam bertanya kepada para sahabat, apakah kalian heran dengan cemburunya Sa’ad? Rosulullah mengatakan, “Sungguh aku lebih cemburu daripada Sa’ad, dan Allah lebih cemburu daripadaku.

Jadi jelaslah bahwa Rosulullah pun cemburu, dan Allah pun cemburu. Apabila seorang suami mendapati istrinya sedang bersama laki-laki lain, lantas sang suami tidak cemburu, maka Allah akan sangat marah. Karena cemburu adalah perintah Allah, karena Nabi pun cemburu, karena istri Nabi pun cemburu, dan Allah juga cemburu. Karena sifat cemburu Allah inilah, maka Allah melarang perbuatan keji. Allah pun suka ketika makhluk-makhluk memuji-Nya, bahkan tidak ada yang layak mendapatkan pujian selain Allah.

Rasa cemburu adalah hadiah dari Allah. Rasa cemburu adalah rasa yang Allah hadirkan untuk menjaga sebuah ikatan pernikahan. Tetapi dengan syarat, ketika cemburu itu disebabkan karena kita melihat pasangan kita berbuat sesuatu yang melanggar perintah Allah, atau pun ke arah melanggar perintah Allah.

Contohnya, ketika ada pesan masuk ke handphone suami yang berisi kata-kata mesra dari wanita lain, kemudian sang istri mengatakan “saya tidak cemburu, ini biasa saja, itu kan kawan lamanya”. Di sinilah, Allah sangat-sangat marah. Karena cemburu adalah perintah Allah. Namun, jangan sampai cemburu itu dilampiaskan dengan cara yang tidak benar.

 Wallahu A’lam Bishawab