Segala puji hanya bagi Allah,
Sejuknya udara pagi ini di Gorontalo, lengkap dengan simpul senyum suamiku tercinta. Masih berhawa lebaran, indahnya ramadhan pun masih jelas terasa. Semoga masih bisa bertemu Ramadhan tahun depan, aamiin. Segala puji hanya bagi-Mu ya Rabb.
Masih belum beranjak dari nuansa lebaran. Ada cerita menarik di lebaran tahun ini, karena memang untuk pertama kalinya, saya menikmati lebaran di tanah rantau bersama suami. Dan tentunya untuk pertama kalinya, saya menyiapkan segala sesuatunya sendiri, termasuk menyiapkan kue lebaran*banyak dibantuin suami sih, haha. Yang paling membuat kami heboh adalah mencari bahan untuk membuat kue. Subhanallah, dari satu toko ke toko lain kami berusaha keras mencari bahan kue, hingga akhirnya kami berkunjung sampai ke-7 toko, akhirnya dapatlah bahan lengkap yang saya butuhkan. Dari toko A dapat 2 jenis bahan, toko B dapat 3 jenis bahan, toko C, dst. Padahal sebelumnya, di rumah juga telah tersedia stok bahan-bahan kue, jadi perjalanan ke 7 toko itu berjudul ‘melengkapi bahan’. Alhamdulillah, akhirnya dapet juga sih. Beginilah sensasinya hidup di sebuh kota yang masih ‘anyar’.
Berawal dari keinginan saya untuk mempraktikkan resep di video hasil berselancar di dunia maya. Bertema ‘candy pop‘, resep dari dapur Blueband. Tapi, tapi, tapi, ternyata belum sukses. Entah kesalahan terjadi pada siapa, coklat putih batangan yang kami lelehkan, tak berujung mulus seperti pada contoh di video. Barangkali belum terlalu lihai melelehkan coklat, tapi biasanya mulus-mulus aja kalau melelehkan coklat batangan (*dark coco) yang buat brownies kukus. Namun, ternyata kali ini saya harus bersabar, karena belum sukses melelehkan coklat putih. Padahal itu adalah satu-satunya merk coklat putih batangan yang ditemukan oleh suamiku, setelah berjelajah ke-7 toko. Memang kami belanja cukup mepet mendekati lebaran sih (H-3), mungkin uda pada abis duluan sama yang lain.
Perjalanan belum berakhir, karena candy pop itu hanya untuk finishing sebagai pemanis di akhir saja. Jadi, kue yang sebelumnya telah saya buat masih bisa dilanjutkan. Saya selesaikan dengan resep dari ibuk, digulung-gulung ke gula halus. Jurus mudah dan cepat dari Ibuk.
Berikut saya mau mencoba share resep kue putri salju dari Ibuk. Resepnya cukup simple, sehingga cocok untuk pemula seperti saya. Karena memang baru tahu dunia kue-kuean pasca menikah, dikenalkan dengan kue oleh Ibuk (*Ibu mertua).
Bahan:
- Terigu 1/2 kg
- 2 butir kuning telor
- gula halus 1 ons
- rum better 2 sendok teh
- susu bubuk 2 sendok makan
- blue band 3 ons
- pewarna hijau pandan*kalau mau kuenya semburat ijo
- gula halus untuk taburan*gula yang biasa digulung-gulungin ke donat
(timbangan ini dibelikan oleh suamiku, dan saya seneeeng banget. Harganya dulu 25 ribu, beli di Hypermar*, alhamdulilah sangat membantu. Karena di dapur pun perlu angka yang akurat juga lho)
Cara membuat:
- Semua bahan diaduk sampai rata, biasanya sih yang di mixer duluan: kuning telor, gula halus, rum better. Setelah itu baru dimasukan blue band dan susu bubuk, terigu diayak masukkan sedikit demi sedikit.
- Cetak adonan dengan cetakan bulan sabit
- Lapisi loyang dengan kertas kue
- Oven sampai kecoklatan*dengan panas sedang
- Angkat, ketika masih hangat tabur dengan gula halus
(siap dimasukkan oven, dari satu adonan yang saya sebutkan di atas akan jadi 2 loyang lebih dikit. Sebagian saya beri warna hijau pandan, sebagian tidak. Hasilnya bisa jadi 2 toples lebih dikit)
Alhamdulillah, sudah siap santap..
Alhamdulillah, laris. Anak-anak sholeh dan sholihah, di TPA masjid Darunnajah pada suka..
Semoga bermanfaat…