Betapa banyak keberkahan yang Allah berikan di waktu subuh. Sepenggal waktu, dimana aku seringkali terlena. Aku yang justru asyik dengan fatamorgana dunia yang sungguh tiada habisnya. Padahal, optimisme itu harus kita bangun dari diri sendiri. Berazam untuk bisa mendapatkan keberkahan di waktu subuh, untuk kemudian berusaha semaksimal mungkin agar bisa konsisten melaksanakannya.
Tidakkah aku ingin mencontoh kebiasaan orang-orang shaleh? Mereka yang lebih suka ketinggalan sarapan pagi, dibandingkan ketinggalan dzikir pagi. Oleh karena, mereka tidak mau melewatkan keberkahan di waktu subuh. Karena sesungguhnya esensi kekuatan itu bukan dari senjata, tapi dari ibadah.
Dibalik shalat subuh itu ada banyak manfaat, dan dibalik shalat subuh berjamaah itu ada kelipatan banyak manfaat. Allah Akbar.
Keberkahan subuh. Apasih yang disebut berkah? Manfaat? Semoga Allah mudahkan kita untuk senantiasa menuntut ilmu-Nya.
…
Betapa ingin diri ini senantiasa menjadi salah satu insan yang mendapatkan do’a dari Rosulullah,“Ya Allah, berkahilah umatku di awal paginya.”
Sungguh, aku ingin mendapatkan keberkahan di awal pagi, sebagaimana do’a Rosulullah. Tapi, apakah aku bisa turut serta mendapatkan keberkahan itu jika aku masih saja mengawali pagi dengan bermalas-malasan untuk dzikir pagi?
Saat mengikuti kajian, aku mendapati 3 point yang begitu dasyat berkaitan dengan keberkahan waktu subuh, diantaranya:
- Rosulullah selalu melepaskan pasukan tempurnya di awal siang
- Shakhr adalah seorang pedagang kaya raya yang selalu mengutus kafilah dagangnya di awal siang
- Puncak tertinggi kadar gas ozon untuk ozonisasi sel-sel otak ada di waktu subuh
…
Dan di waktu subuh adalah waktu dimana bertemunya para malaikat. Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al Israa ayat 78 juga HR Bukhari No. 137 dan HR Muslim No.632, “Perbandingan keutamaan shalat berjama’ah dibanding shalatnya salah seorang dari kalian secara sendirian, adalah dua puluh lima bagian. Dimana para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh). “Abu Hurairah kemudian berkata,”Jika kalian suka, silakan baca, “Sesungguhnya bacaan (Shalat) fajar disaksikan (oleh para malaikat).”
Dan dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan dirikanlah pula shalat subuh, sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan oleh malaikat (QS Al Israa 78).
Dan ditegaskan oleh Abu Hurairah tentang apa yang dimaksud dengan ‘disaksikan oleh para malaikat’? Adalah yang digambarkan oleh Rosulullah, sebab itu adalah tempat pergantiannya malaikat siang dan malaikat malam. Jam berapa pergantiannya? Di waktu subuh.
Jadi, orang yang bangun pada waktu subuh itu disaksikan oleh malaikat-malaikat yang bertugas. Dan beruntungnya orang itu karena dikenal oleh malaikat. Bayangkan kalau kita sudah dikenal oleh malaikat yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah manusia yang masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri.
Betapa indahnya, ketika kita sedang berada di padang masyar, di hari pengumpulan manusia, itulah masa-masa yang paling menakutkan dan menegangkan. Tetapi, ada orang-orang tertentu yang akan mendapatkan fasilitas VIP longue di padang masyar itu. Siapa orang-orangnya dan bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan itu?
Dikisahkan bahwa nantinya ada orang-orang tertentu tiba-tiba melihat dan menyaksikan 6 malaikat arasy memboyong arasy Allah dan kemudian menjadi penaung bagi orang-orang yang mendapatkan keistimewaan pada hari itu. Dan tentunya orang-orang yang dicari oleh malaikat adalah orang yang pernah disaksikan oleh para malaikat. Di saat di sana kepanasan dan penuh ketakutan, sementara di sini ada VIP longue. Dan malaikat arasy itu akan menjadi malaikat yang paling penting bagi kita semua nantinya. Sebab ada malaikat gunung, malaikat tumbuhan, malaikat hewan, malaikat air, malaikat api itu semua akan menjadi saksi, dan ada yang ditolong lewat perantaraan api, air, gunung dan sebagainya. Namun, orang yang senantiasa bersaksi laa ilaha illa anta robbul’arsyl azhim, orang-orang yang banyak membaca do’a ini akan mendapatkan naungan pada hari tidak ada naungan kecuali naungan dari Allah. Yang dimaksud dengan ini adalah naungan arasy-Nya.
Betapa beruntungnya diri ini, ketika kita tidak berada dalam antrian panjang ketika kita sudah dikenal oleh malaikat arasy, karena Allah pernah menyebut nama kita dan kita sudah diperkenalkan oleh Allah kepada seluruh malaikat yang ada di sekelilingnya, dan nama kita sudah tercacat di situ dan sudah dikenal.
Orang-orang yang senantiasa membaca Al-Qur’an dan mencintai Al Qur’anul Karim sudah dikenal namanya oleh malaikat-malaikat terdekatnya Allah.
Ingin senantiasa bisa konsisten untuk berdikir sebagaimana yang tersebut dalam kisah.
Juwairiyah Ummul Mukminin r.a., istri Rasulullah, menceritakan bacaan zikir yang diperoleh dari suaminya. Hari itu, bersamaan waktu shalat Shubuh, Rasulullah berangkat pagi-pagi sekali dari rumah Juwairiyah. Sementara itu, Juwairiyah berada di tempat shalatnya, di rumah. Ketika waktu dhuha tiba, Rasulullah pulang ke rumah. Rasulullah mendapati Juwairiyah masih tetap duduk di tempat shalatnya.
“Engkau masih di sini sejak aku tinggalkan tadi?” tanya Rasulullah.
“Iya,” jawab Juwairiyah.
Rasulullah saw. kemudian bersabda, “Aku beri tahu kepadamu empat bacaan untuk dibaca tiga kali. Jika ditimbang (pahalanya), sama dengan (pahala) bacaanmu sejak dini hari tadi.
Subhanallahi wa bi hamdihi, ‘adada khalqihi, wa ridha nafsihi, wa zinata arsyihi, wa midada kalimatihi
(Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah; sesuai dengan jumlah makhluk-Nya, dengan keridhaan diri-Nya, seberat Arasy milik-Nya, dan sebanyak firman-firman-Nya).”