[12] Semangat wisuda_Doddy Afrizal


P22-05-10_06.22e

Cap anak rantau dimulai ketika aku melanjutkan study di kota metro setelah lulus SMA. Tak terasa sekarang sudah menginjak tahun ke-empat. Semoga menjadi tahun terakhir-ku dan teman2 seperjuangan di STIS. Amin

Tingkat empat, hari demi hari teringiang skripsi, komprehenshif, UAS, kuliah, dll. Kampus-ku ( Baca: STIS sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan) memang lain daripada yang lain. Menu serba special di semester 7 dan 8. Kami masih kuliah seperti biasa, ada UTS komplit dengan hidangan penutup UAS-nya di tiap semester. Disisipi ramuan special “Kompre”. Kompre terdiri dari beberapa mata kuliah dari tingkat 1 sampai 3 dan akan diujikan setelah UAS semester 7. Di sela-sela itu disuguhkan jamuan skripsi yang harus selesai di akhir semester 8. Serasa begitu padat, itulah kewajiban kami. Untuk gelar S.ST di penghujung semester 8.

——–

Airmata memang tak memandang usia kawan. Tak sedikit yang bilang aku c.e.n.g.e.n.g. Selama 3 tahun lebih aku bergelar anak rantau, pun telah berpuluh-puluh kali aku pulang ke kampung halaman. Seingatku belum pernah aku pamitan untuk balik ke Jakarta tanpa air mata. Love my family…

Satu hal yang membuatku tak kuasa meneteskan air mata kala mengingat moment malam itu. Malam hari tertanggal 5 Februari 2011. Malam terakhirku menginap di rumah periode liburan kali ini, besok sore aku harus berangkat ke Jakarta. Saat aku berkutat dengan buku-buku ku di kamar. Doddy adek laki-lakiku yang sekarang duduk di bangku SD kelas 4 menghampiriku. Usia ku dan Doddy terpaut tepat 11 tahun, karena kami memang lahir di tanggal dan bulan yang sama__20 Oktober__Doddy memang aktif, suka bercerita ini itu, menanyakan hal-hal baru, usil, dan ngangenin. Sungguh aku belum rela , kalau ia beranjak besar. Serasa aku belum ikhlas ketika suara khasnya yang kekanak-kanakan hilang dan berganti suara laki-laki dewasa. Tapi ku tak boleh mengingkari fase kehidupan kalau itu benar adanya. Doddy—-

“mbak Indri mau balik Jakarta besuk ya?”

“Iya, kenapa? Mau kasih oleh2, heeee”

“Ini mbak ada pin ipin upin”

“Wuaaaa, makasih yaaa”

Ku tahu walaupun itu bukan pin baru, tapi memang banyak cerita diantara kami terkait ipin upin^^

Photo-0119

“Mbak kan suka ipin upin, hee”

“Yeeee, enak aja, emangnya aku anak kecil”

Gelak tawa kembali menaburi kamar. Dengan keakraban khas kami. I love u Dod.

“Ini mbak, ada stiker”

“Buat apaan?”

“Ini, gambarnya orang wisuda”, Sembari mengulurkan tangan mungilnya ke hadapanku.

Photo-0118

Setelah ku liat, jujur hatiku seperti berombak bingung. Riaknya bergerak asimetris. Antara terharu, takjub, dan banyak hal lain yang aku pun bingung untuk mendefinisikannya. Stiker berukuran sekitar 4cm x 2 cm. Kecil, tipis, tak baru, tapi  bagiku stiker itu punya makna yang tak terhingga. Seketika, ku peluk adekku dengan ritual khas ala kami.

Tak pernah terbayangkan sebelumnya, Doddy yang belum genap 11 tahun itupun begitu memahamiku. Hadiah yang sangat teristimewa bagiku. Akan ku simpan Dod, akan ku tunjukkan padamu saat hari-H wisudaku kelak^^.

4 respons untuk ‘[12] Semangat wisuda_Doddy Afrizal

Tinggalkan Balasan ke Theo Thomy Hartanto Batalkan balasan